GUNUNG TIGA - Di Indonesia, ada banyak tradisi menyambut 10 Muharram yang sering dilakukan masyarakat di berbagai daerah. Meskipun begitu, jangan sampai salah kaprah ya. Dalam tradisi Islam, tidak ada ajaran khusus dalam menyambut pergantian tahun selain memanjatkan do'a kepada Allah SWT dan berpuasa untuk mendapatkan ridho serta ampunan-Nya. (19/8/2021)
Akibat proses pengaruh dari berbagai budaya kemudian muncul berbagai kegiatan unik khususnya di Pekon Gunung Tiga Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus yang mayoritas penduduknya adalah suku sunda.
Untuk merayakan tahun baru Islam tersebut. Di Pekon Gunung Tiga memiliki ciri khas tersendiri ketika merayakan tahun baru islam ini, meski hanya menyuguhkan bubur atusias masyarakat dan semangat sangat terasa terutama dikalangan ibu-ibu, ada sedikit yang agak berbeda yakni membuat bubur merah dan putih.
Biasanya bubur merah dan putih dibuat dalam porsi besar oleh ibu-ibu kemudian di bawa ke masjid. Bubur ini disajikan untuk dijadikan santapan oleh para jama'ah yang telah memanjatkan doa bersama untuk mendapatkan keselamatan dalam menjalankan aktifitas selama satahun kedepan dan terhindar dari bala atau mara bahaya serta mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Kepala Pekon Gunung Tiga M. Hijrah Syah Putra menjelaskan "meski demikian, semua bubur ini disuguhkan tidak ada sangkut pautnya dengan keagamaan hal tersebut hanyalah berupa tradisi yang sudah diwariskan atau diturunkan oleh nenek moyang kami dan secara turun temurun kami sebagai warga masyarakat Pekon Gunung Tiga harus menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang baik ini, kedepannya apabila sudah tidak ada Covid-19 tentunya acara ini akan kami kemas lebih meriah lagi" pungkasnya. Saat menyambangi ibu-ibu yang sedang melakukan proses pembuatan bubur. (STAF MEDIA & INFORMASI MASYARAKAT)