Melihat perkembangan dunia saat ini tentunya kita disuguhkan dengan kesibukan yang berbagai macam aktifitas keseharian, nilai-nilai sosial mulai terkikis sehingga rawan terhadap gesekan, orang yang memiliki Iman tipis terhadap Allah SWT mudah dicap sebagai manusia yang buruk di mata manusia lain.
Berusaha sebaik mungkin adalah kunci untuk mendapatkan sesuatu. Tidak semudah membalik telapak tangan kita untuk mendapatkan sebuah kesuksesan, kadang butuh usaha yang berat dan kadang orang lain tidak tau bagaimana sulitnya untuk melepaskan diri dari berhala-berhala yang selama ini kita sembah dan kita yakini (ada pada hati kita masing-masing).
Dunia moderen saat ini arus informasi teknologi sangat pesat bahkan seakan kita tidak sanggup mengejarnya, namun tidak bagi mereka yang mengusai ilmu dalam memanfaatkannya ini bisa menjadi sumber ekonomi yang nantinya menjelma menjadi sebuah berhala dalam dirinya yang meremehkan bangsa lain, menyombongkan diri, karena atas pencapaian yang dimilikinya.
Sebagai contoh bangsa Cina ternyata mampu mengangkat suku bangsa dan negaranya dalam mengusai ekonomi Asia dengan julukan "Dragon of Asia". Kemudian Amerika Serikat memproduksi film yang kita kenal dengan "Kiamat 2012" kita coba digiring untuk hanyut dan larut dalam film tersebut, sejatinya ini merupakan sumber dari Al-Quran yang sudah menceritakan jauh sebelumnya, namun mereka yang memiliki pemikiran jauh kedepan sudah bisa menggambarkan Kiamat namun tidak meng-Imaninya.
Sama halnya dengan diri kita sebagai sosok orang muslim sendiri yang belum bisa meng-Imani dengan baik, kita masih melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Bukankan ketika kita berbisik dalam hati atas kejelekan orang lain merupakan sebuah dosa? Coba kita ingat dosa apa yang pernah kita lakukan, sehingga kita bisa merenung dan memperbaiki diri masing-masing.
Covid-19 yang melanda dunia sebagai pelajaran dapat kita ambil hikmahnya, dan di tahun 2045 sebagian pakar sedang mempersiapkan "Ground Desain" untuk mencetak generasi-generasi muda yang hebat, yang memiliki karakter tangguh, kuat, sehat, jujur dan bertanggung jawab dalam mengemban amanah.
Tugas kita adalah memperbaiki diri masing-masing dan mengelola emosi spiritual kita, lakukan apa yang bisa dilakukan untuk kepentingan diri kita pribadi dan lingkungan. Sejatinya apa yang dititipkan oleh Allah SWT, baik itu jabatan Kepala Pekon, kekayaan, atau yang lainnya akan kembali pada pemiliknya, kita tidak perlu mempertahankan sekuat tenaga karena sebelum Ruh ditiupkan ke jasad sudah memiki perjanjian denganNya.
Inilah sebuah pemikiran yang dapat penulis sampaikan, semoga penulis mendapatkan hidayah dan bimbingan, selalu digetarkan hatinya untuk selalu mengiangat Allah SWT, mohon dimaafkan atas segala noda dan dosa dan diwafatkan dalam keadaan terbaik.
رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)." (QS. Al A'raf: 126).